Kamis, 14 Februari 2013

Diskusi Jurnalistik ABSP: V-Days? No Way!






Di bawah langit berpelangi. Setelah hujan mengguyur, matahari sore muncul kembali. Ada yang tak berubah. Jalanan pantura masih tetap padat merayap tapi tetap bergerak menuju tempat tujuan. Bukan berhenti dan diam.
Saat suara sorak sorai kendaraan lalu lalang enggan dikalahkan, maka semangat kami tuk berkumpul di jam Jurnalistik pun harus menggelegar. Sebuah ruang di SMPIT Assalaam Pekalongan, di sana sebuah diskusi kecil itu pun terjadi. Tersedia sepiring cerita dan sebuah video serta potongan kertas warna pink berbentuk hati tersajikan untuk mereka sore ini. Sore bertanggal 13 Februari.


Sebuah video yang menggambarkan tentang bagaimana arti ‘influence’. Sempat ada yang berkomentar, “kalau influenza, aku tahu Ustadzah!”. Ya, mirip-mirip penyakit flu yang bisa mempengaruhi orang terdekat kita untuk sama-sama merasakan flu. Tapi, sungguh kali ini ‘influence’ yang sebenarnya adalah mempengaruhi pemikiran yang baik.

Namanya juga jam Jurnalistik, bahasan tak jauh tentang tulis-menulis. Membahas bagaimana sebuah tulisan itu bisa menghasilkan pengaruh yang baik untuk pembaca. Dan pembaca terhipnotis untuk berfastabiqul khairat. Nah, itu dia poin-nya. Kalau orang lain ikut-ikutan menjadi baik gara-gara tulisan kita, apa dong namanya kalau bukan beramar ma’ruf lewat tulisan ? Dakwah bil qalam.

Nuun, walqolami wamaayasturuun...demi pena dan apa yang mereka tulis.

Opinion....
Usai sepiring cerita dilahap oleh mereka, maka terbentuklah opini mereka tentang tanggal 14 Februari. Ya, V-days a.k.a Valintine Days yang sebelumnya mereka juga sudah mengetahui asal-muasal hari yang bukan diperingati oleh Kaum Islam itu. Hari coklat, pink, cinta dan kasih sayang. Menjadi peringatan yang sakral bagi kaum yang bukan Islam.

Dan inilah kertas pink berbentuk hati yang menjadi suguhan untuk mereka. lalu,
“Ustadzah...lha kok malah mau apa nih ? pake kertas pink bentuk hati ?” tanya mereka penasaran.
“mau ngrayain V-days ya ustadzah ?” Tuing-tuing...celetuk salah satu anak.
“Heh, gak boleh. Bukan ajaran Nabi SAW tuh.” Jelas yang lain.
“Iya, katanya itu hari kematian orang yang bukan muslim yang kemudian diperingati sebagai hari kasih sayang.” Sahut yang lain.
“Hih, kok ngeri ya...berarti orang islam yang ikut-ikutan itu gimana donk ?” rasa penasaran pun mulai muncul.

Diskusi. Dan itulah targetnya : diskusi pun terjadi. Yang jelas, kalau orang-orang Islam juga ikut merayakan berarti mereka juga mengikuti budaya yang berdasarkan sejarahnya adalah budaya Nasrani. Bukan budaya Islam.
Perayaan V-days yang berasal dari kaum Nasrani ini juga bermacam-macam. Intinya bagaimana orang itu bisa mengungkapkan sayangnya kepada siapapun, terutama kekasihnya. Hmm, kekasih gelap ? karena belum melalui sebuah ikatan suci. Nah, ketika mereka yang berpasangan dan belum muhrim lalu merayakan hari kasih sayang itu, sudah jelas apa yang akan terjadi. Mengumbar perasaan, berpegang-pegangan, Astaghfirullah...siapa lagi yang menjadi kendali untuk mereka kalau bukan syaitan.

Menjelang Februari, biasanya mereka yang merayakan juga mendapat dukungan dari iklan-iklan atau jargon-jargon di televisi, radio, dll yang banyak mengekspos tentang V-days. Nah, lama-lama orang Islam yang gak punya pndirian pun bisa saja ikut terpengaruh untuk ikut merayakan.

Hadis Rasulullah s.a.w:
“Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama) maka termasuk kaum (agama) itu”.
Firman Allah s.w.t. dalam Surat AL Imran (keluarga Imran) ayat 85 :
“Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-sekali tidaklah diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”. Nah, sudah jelas kan ?

Ending....
 “Aku anti V-days deh pokoknya !” Itulah pernyataan terakhir dari pikiran, hati dan mulut mereka. mereka semakin yakin ‘Say No to V-Days’ setelah mereka tahu beberapa negara juga merayakan V-days dengan cara-cara yang gak syar’i. Gak percaya ? Googling aja.

Akhir pertemuan sore di sebuah ruang itu semakin menguatkan apa yang harus kita pegang. Prinsip Aqidah yang tak bisa kita tukar dengan coklat, ataupun bunga. Berani berhijab untuk diri agar tidak ikut terjerumus pada sesuatu yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Semoga yang kecil ini juga mampu meng-influence. Dan...sekali lagi : Kasih sayang itu tak terbatas oleh waktu. So, gak perlu V-days buat ngungkapin sayang ke orang-orang yang kita sayang, kan ? []

Coretan dari Dessy, Arum dan Dhiya




Coretan dari Farah, Andin dan Izzati




Coretan dari Rofifah dan Ika (maksudnya pendeta nasrani)


Sumber: http://ibs-ishlahulummah.blogspot.com/ 




0 komentar:

Posting Komentar

Mohon komentar sopan dan membangun. Jika tidak, kami akan menghapusnya

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube