Sekolah Islam Terpadu (SIT)
Sekolah Islam Terpadu menawarkan satu model sekolah alternatif. SIT adalah Sekolah yang mencoba menerapkan pendekatan penyelenggaraan yang memadukan pendidikan umum dan pendidikan agama menjadi satu jalinan kurikulum. Dengan pendekatan ini, semua mata pelajaran dan semua kegiatan sekolah tidak lepas dari bingkai ajaran dan pesan nilai Islam.
SIT juga berupaya mengoptimalkan peran orangtua dan masyarakat dalam proses pengelolaan sekolah dan pembelajaran. Orangtua dilibatkan secara aktif untuk memperkaya dan memberi perhatian yang memadai dalam proses pendidikan putera-puteri mereka. Sementara itu, kegiatan kunjungan ataupun interaksi ke luar sekolah merupakan upaya untuk mendekatkan peserta didik terhadap dunia nyata yang ada di tengah masyarakat.
SIT juga menekankan keterpaduan dalam metode pembelajaran sehingga dapat mengoptimalkan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Implikasi dari keterpaduan ini menuntut pengembangan pendekatan proses pembelajaran yang kaya, variatif, dan menggunakan media serta sumber belajar yang luas dan luwes.
Sekolah Islam Terpadu diselenggarakan berdasarkan konsep "one for all". Artinya, dalam satu atap sekolah peserta didik akan mendapatkan pendidikan umum, pendidikan agama, dan pendidikan ketrampilan. Pendidikan umum mengacu kepada kurikulum nasional yang dikembangkan oleh Kementrian Pendidikan Nasional. Pendidikan agama menekankan pendidikan aqidah, akhlak, dan ibadah yang dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari, menumbuhkan biah solihah di lingkungan sekolah dan qudwah hasanah oleh seluruh guru dan karyawan sekolah. Adapun pendidikan ketrampilan dikemas dalam kegiatan ekstrakurikuler yang menyediakan beragam pilihan kegiatan yang seluruhnya mengacu kepada prinsip-prinsip ketrampilan hidup (life skill).
Istilah 'Terpadu' dalam Sistem Pendidikan Islam Terpadu dimaksudkan sebagai penguat (taukid) bagi Islam itu sendiri. Maksudnya adalah Islam yang utuh, menyeluruh, integral bukan parsial, syumuliyah bukan juz'iyah. Hal ini menjadi semangat utama dalam gerak dakwah di bidang pendidikan sebagai 'penangkal' terhadap pemahaman sekuler, dikotomi, dan juz'iyah. Selama ini ada segenap orang Islam yang memahami Islam hanya sekedar mengurusi sholat, masjid, aqidah, pahala, dan dosa. Sementara urusan sosial, pendidikan, politik, budaya adalah urusan dunia yang tidak Islami, bahkan bid'ah dholalah dan sebagainya. Pemahaman semacam ini perlu diluruskan karena menjadikan generasi muslim selalu terbelakang dalam setiap aspek kehidupan, menjadikan muslim selalu terpuruk dan tercabik-cabik. Sistem Pendidikan Islam Terpadu berupaya untuk mencerahkan pemahaman keilmuan dan membawa bangkitnya ruh Islam dalam setiap sendi kehidupan.
Sistem Pendidikan Islam Terpadu dibangun dengan paradigma keilmuan yang utuh, berlandaskan pada filosofi 'Ilmullah'. Dia-lah yang telah menciptakan alam ini dengan sempurna. Ciptaan-Nya satu sama lain saling terkait dan masing-masing mempunyai manfaat yang berbeda, tetapi semua tunduk dengan sunatullah yang Allah tetapkan atasnya. Allah yang menciptakan sehingga Dia Maha Mengetahui segalanya. Oleh karena itu, Allah sebagai sumber ilmu pengetahuan, Allah sebagai Al Aliim.
Melalui Standar Konsep Sekolah Islam Terpadu diharapkan bisa menjadi acuan dan pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan yang memberikan alternatif jawaban di tengah kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu dan berbasis keislaman.
Sumber: Pendahuluan, Buku : Standar Mutu Sekolah Islam Terpadu JSIT
Bismillah, saya mau menyekolahkan anak ke ABSP
BalasHapusSegera saja, waktu pendaftarnnya terbatas
BalasHapus