Palestina Kini Miliki Ribuan Penghafal Al Quran*
Jum’at
(29/3/2013) umat Islam Solo mendapat tamu kehormatan. Seorang ulama
besar dan juga pejuang Hammas Syaikh Abdurrahman Al Jamal datang untuk
memberikan tausiahnya mengenai pentingnya mentadaburi Al Quran dan juga
informasi terkini mengenai perkembangan di Palestina. Acara tersebut
diprakarsai oleh DSKS (Dewan Syariah Kota Surakarta) dan bekerjasama
dengan KISPA (Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina).
Bertempat
di kediaman dr Tunjung S Suharso di Jl Slamet Riyadi hadir saat itu
seluruh pimpinan ormas Islam se Solo. Dalam acara silaturahim tersebut
Syaih Abdurrahman Al Jamal menjelaskan bahwa perkembangan Palestina saat
ini dibanding 40 tahun yang lalu sangat berbeda. “Dulu masjid-masjid
masih sepi dan halaqah hanya berjumlah 8 saja. Saat ini masjid sudah
ramai dan jumlah halaqah yang ada mencapai 1200 halaqah yang kesemuanya
fokus pada hafalan Al Quran berikut mempelajari tafsirnya. Kini jumlah
penghafal Al Quran di Palestina berjumlah ribuan” Ujarnya dihadapan
tokoh-tokoh Islam Solo.
Hampir
semua masyarakat Palestina kini gemar untuk bertalabul ‘ilmi. Mulai
dari anak-anak sampai orang tua sekalipun. Ada sebuah cerita menarik
yaitu kisah seorang ibu yang sudah berusia 70 tahun namun semangatnya
untuk mempelajari Al Quran sangat luar biasa. Berkat keseriusannya
itulah kini ia sudah mampu untuk menghafal 15 juz. Padahal kondisi ibu
tersebut tidak bisa membaca.
Tak
terkecuali para Mujahidin di Palestina hampir semuanya pecinta Al
Quran. Bahkan salah satu syarat untuk bergabung menjadi pejuang adalah
harus mampu menghafal Al Quran. Ini merupakan keberkahan yang diberikan
Allah terhadap rakyat Palestina. Dimana rakyat yang berjumlah 1,7 juta
mampu melawan penduduk Israel yang berjumlah 14 juta.
Ust
Syihabuddin (Mudir Ponpes Isykarima) dalam kesempatan tanya jawab juga
menceritakan pengalamannya saat beberapa waktu yang lalu berkunjung ke
Palestina. Beliau menerangkan bahwa hampir semua mujahidin Palestina
kemana-mana membanwa Al Quran. “Wajah para mujahidin disana sangat
bersih dan putih, hingga saya tidak menemukan suasana peperangan
disana”Jelasnya.
Kantor
yang dimiliki Darul Quran pimpinan Syaikh Abdurrahman Al Jamal juga
sangat megah dan bersih. Beberapa ruangan untuk belajar dibuat
sendiri-sendiri. Kota Gaza juga tampak rapi. “Gaza bukan kota miskin
seperti yang diberitakan saat ini” tambahnya
Terkait
perkembangan Masjidil Al Aqsa Syaikh Abdurrahman Al Jamal menjelaskan
bahwa kondisi saat ini memprihatinkan dikarenakan Zionis Israel dengan
kekuatan penuh untuk menghancurkan. Namun perlawanan dari mujahidin
Palestina juga dilakukan mereka memberikan jiwa raganya untuk pembebasan
Al Aqsa. Jika ada syariat untuk sholat ke Masjidil Al Aqsa saat ini
ditambah untuk membebaskan dan melindungi masjid tersebut.
Beliau
juga menegaskan bahwa masalah Masjidil Al Aqsa bukan merupakan masalah
politik namun merupakan program lama zionis untuk membangun Haikal
Solaiman ditempat tersebut.
* http://www.ibnu-abbas.com/