Senin, 08 April 2013

Palestina Kini Miliki Ribuan Penghafal Al Quran*




Jum’at (29/3/2013) umat Islam Solo mendapat tamu kehormatan. Seorang ulama besar dan juga pejuang Hammas Syaikh Abdurrahman Al Jamal datang untuk memberikan tausiahnya mengenai pentingnya mentadaburi Al Quran dan juga informasi terkini mengenai perkembangan di Palestina. Acara tersebut diprakarsai oleh DSKS (Dewan Syariah Kota Surakarta) dan bekerjasama dengan KISPA (Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina).

Bertempat di kediaman dr Tunjung S Suharso di Jl Slamet Riyadi hadir saat itu seluruh pimpinan ormas Islam se Solo. Dalam acara silaturahim tersebut Syaih Abdurrahman Al Jamal menjelaskan bahwa perkembangan Palestina saat ini dibanding 40 tahun yang lalu sangat berbeda. “Dulu masjid-masjid masih sepi dan halaqah hanya berjumlah 8 saja. Saat ini masjid sudah ramai dan jumlah halaqah yang ada mencapai 1200 halaqah yang kesemuanya fokus pada hafalan Al Quran berikut mempelajari tafsirnya. Kini jumlah penghafal Al Quran di Palestina berjumlah ribuan” Ujarnya dihadapan tokoh-tokoh Islam Solo.

Hampir semua masyarakat Palestina kini gemar untuk bertalabul ‘ilmi. Mulai dari anak-anak sampai orang tua sekalipun. Ada sebuah cerita menarik yaitu kisah seorang ibu yang sudah berusia 70 tahun namun semangatnya untuk mempelajari Al Quran sangat luar biasa. Berkat keseriusannya itulah kini ia sudah mampu untuk menghafal 15 juz. Padahal kondisi ibu tersebut tidak bisa membaca.

Tak terkecuali para Mujahidin di Palestina hampir semuanya pecinta Al Quran. Bahkan salah satu syarat untuk bergabung menjadi pejuang adalah harus mampu menghafal Al Quran. Ini merupakan keberkahan yang diberikan Allah terhadap rakyat Palestina. Dimana rakyat yang berjumlah 1,7 juta mampu melawan penduduk Israel yang berjumlah 14 juta.

Ust Syihabuddin (Mudir Ponpes Isykarima) dalam kesempatan tanya jawab juga menceritakan pengalamannya saat beberapa waktu yang lalu berkunjung ke Palestina. Beliau menerangkan bahwa hampir semua mujahidin Palestina kemana-mana membanwa Al Quran. “Wajah para mujahidin disana sangat bersih dan putih, hingga saya tidak menemukan suasana peperangan disana”Jelasnya.

Kantor yang dimiliki Darul Quran pimpinan Syaikh Abdurrahman Al Jamal juga sangat megah dan bersih. Beberapa ruangan untuk belajar dibuat sendiri-sendiri. Kota Gaza juga tampak rapi. “Gaza bukan kota miskin seperti yang diberitakan saat ini” tambahnya
Terkait perkembangan Masjidil Al Aqsa Syaikh Abdurrahman Al Jamal menjelaskan bahwa kondisi saat ini memprihatinkan dikarenakan Zionis Israel dengan kekuatan penuh untuk menghancurkan. Namun perlawanan dari mujahidin Palestina juga dilakukan mereka memberikan jiwa raganya untuk pembebasan Al Aqsa. Jika ada syariat untuk sholat ke Masjidil Al Aqsa saat ini ditambah untuk membebaskan dan melindungi masjid tersebut.

Beliau juga menegaskan bahwa masalah Masjidil Al Aqsa bukan merupakan masalah politik namun merupakan program lama zionis untuk membangun Haikal Solaiman ditempat tersebut. 

Kepada para kaum muslimin di Indonesia khususnya para pemuda beliu berpesan bahwa pemuda Islam Indonesia merupakan bagian dari umat Islam dunia maka dari itu para pemuda diharapkan untuk terus berjuang dan berdakwah sehingga Insya Allah kemangan Islam akan tercapai. (www.fujamas.net)

* http://www.ibnu-abbas.com/

Hidayat Nurwahid Memotivasi Peserta Seminar Al-Quran di UIN Sunan Kalijaga Jogja






YOGYAKARTA – Ahad (7/4) Rumah Qur’an Jogja mengadakan Seminar Al Qur’an bertajuk Bumikan Al Qur’an, Selamatkan Generasi, Muliakan Negeri. Acara ini merupakan puncak dari Mukhayyam Al Qur’an Nasional Akhwat II yang berlangsung selama 5 hari di Kaliurang Yogyakarta.

Seminar berlangsung di Gedung Multi Purpose UIN Sunan Kalijaga ini menghadirkan pembicara Ustadz Abdul Aziz Abdur Rauf Lc yang merupakan hafidz dan penulis buku Menghafal Al Qur’an itu Mudah. Turut hadir pula Hidayat Nur Wahid, mantan Ketua MPR, yang memberikan motivasi kepada peserta agar tidak sungkan-sungkan beramal, salah satunya dengan cara memberikan sumbangan untuk pengembangan dan kemajuan lembaga pembelajaran dan tahfidz Qur’an.

Selain itu Hidayat Nur Wahid juga berpesan agar umat Islam menjadikan Al Qur’an sebagai tempat berkaca, seperti halnya kaca jika dibiarkan akan berdebu dan menjadi sumber penyakit.

Eka, salah satu peserta seminar yang juga merupakan peserta Mukhayyam Al Qur’an Nasional Akhwat II mengaku mendapatkan banyak pengalaman dari acara ini.

“Selama mukhoyyam peserta diwajibkan untuk khatam Al Qur’an 2 kali (60 juz), menambah hafalan 1 halaman per hari, dan setoran hafalan minimal 4 juz untuk peserta baru dan 6 juz untuk peserta lama. Selain itu juga ada target qiyamullail 3 juz, dimulai dari jam 01:00 dini hari hingga subuh. Saya ingin istiqomah bersama Al Qur’an hingga akhir hayat," tambahnya.

Minggu, 07 April 2013

Menghafal Al-Quran, Jalan Terbaik Untuk Memiliki Kecerdasan Yang Integral (Holistik)*


“Al-Quran adalah kunci kecerdasan integral”, dengan menghafal Al-Quran maka semua potensi kecerdasan manusia akan terasah, berikut penjelasannya.

Menghafal Al-Quran menguatkan hubungan dengan Allah sang pemilik ilmu
Sesungguhnya semua ilmu pengetahuan adalah milik-NYA, Dialah Al Aliim. Dialah pemilik semua jawaban dan dengan kasih-NYA Ia menurunkan setetes ilmu di dunia ini agar manusia memiliki makna yang istimewa, supaya manusia memiliki perangkat untuk tampil sebagai khalifah, agar manusia dapat mengelola dengan baik (mengambil dan memelihara) semua rizki yang dikaruniakan-NYA di dunia ini. 

Dari semua ilmu, ulumul Quranlah yang paling utama. Dari semua kitab (buku) Al Quranlah yang paling mulia. Jika kita mempelajari Al-Quran dan berinteraksi dengannya, sejatinya kita sedang mengambil jalan kemuliaan dihadapan Allah sang pemilik ilmu.

Dan karenanyalah Insya Allah sang penghafal Al-Quran akan mendapat jaminan kemudahan dari Allah SWT dalam dua bentuk, yaitu ; kemudahan mempelajari Al-Quran (QS Al-Qamar 17)  dan karunia kemudahan pada ilmu-ilmu yang lain (QS Al-Mujadilah 11).

“Dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran?” (QS Al-Qamar 17)

“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”  (QS Al-Mujadilah 11).

Andai seseorang ingin mempelajari teori quantum pada ilmu fisika. Ia harus menghabiskan waktu sebulan agar dapat memahaminya dengan baik, namun apabila ia menggunakan sebagian waktu dan tenaganya untuk menghafal Quran, maka Allah yang rahiim sang pemilik ilmu dan kemudahan itu akan mengganti waktu dan jerih payahnya menghafal Al-Quran itu dengan cara membuka kecerdasan sang penghafal Quran, sehingga dalam waktu lebih singkat – seminggu- ia sudah berhasil memahami dengan baik teori Quantum. Inilah yang dialami oleh para tokoh Islam yang tidak hanya dikenal sebagai Ulama besar, tetapi sekaligus juga ilmuwan dari berbagai bidang.

Mengherankan ada manusia yang bisa sedemikian banyak memahami berbagai bidang ilmu, misalnya Imam Ghazali adalah seorang teolog, filsuf (filsafat Islam), ahli fikih, ahli tasawuf, pakar psikologi, logika bahkan ekonom dan  kosmologi. Atau Ibnu Sina seorang ulama yang sedari kecil mempelajari ilmu tafsir, Fikih, Tasawuf, tiba-tiba bisa disebut sebagai pakar kedokteran dan digelari ‘Medicorium Principal’(Rajanya ara dokter) dan buku yang ditulisnya ; Al-Qanun Fith-Thib menjadi bahan pelajaran semua dokter didunia.

Faktor penting yang menjadikan mereka mampu melanglang buana keilmuan dan melintasi cabang keilmuan yang seolah (bagi mereka yang dikotomis -suka memisahkan ilmu agama dengan ilmu umum) berseberangan ini adalah karena mereka menghafal dan mempelajari Al-Quran sehingga Allah SWT sang pemilik ilmu membukakan bagi mereka pintu gerbang ilmu-ilmu lainnya.

Menghafal adalah dasar dari ilmu pengetahuan
 
Menghafal adalah dasar dari semua aktivitas otak. setelah data terparkir dengan baik, baru dapat dilakukan pengolahan lebih lanjut ; misalnya identifikasi, pengklasifikasian berdasarkan kesamaan, membandingkan dan mencari perbedaan, mengkombinasikan persamaan dan atau perbedaan untuk melahirkan sesuatu yang baru, dan lain sebagainya.

Misalnya abjad, seorang anak harus menghafalnya terlebih dahulu baru bisa digunakan untuk membaca dan menulis. Angka harus dihafal dahulu sebelum dipermainkan dalam bidang matematika. Setiap pasal dan ayat dalam undang-undang harus dihafal dahulu sebelum digunakan para hakim, pengacara, dan penuntut di ruang pengadilan.

Menghafal adalah dasar dari semua ilmu. Tanpa materi hafalan tidak ada data yang bisa diolah, tanpa olahan data maka ilmu pengetahuan tidak akan pernah ada. Menghafal adalah tangga pertama ilmu pengetahuan, menghafal adalah langkah wajib untuk cerdas.

Ada yang mengatakan bahwa menghafal akan melemahkan kemampuan analisa si anak, pernyataan ini benar, kalau si anak hanya disuruh menghafal saja tanpa melanjutkan ke proses lainnya. Menghafal adalah tahapan awal berinteraksi dengan Al-Quran, sesudah menghafal dan belajar membaca dengan benar maka harus disambung pada fase berikutnya yaitu mempelajari maknanya baik harafiah maupun penafsirannya, setelah itu mengaplikasikannya dalam kehidupan pribadi maupun yang terkait dengan kehidupan bermasyarakat, seorang muslim yang cerdas akan menggunakan ayat-ayat Al-Quran untuk menjawab semua persoalan, lalu fase terakhir adalah mengajarkannya kepada semua orang muslim. Itulah tahapan berinteraksi dengan Al-Quran yang benar. Proses ini berkelanjutan tak boleh berhenti, tidak boleh hanya menghafalnya saja, atau hanya belajar membaca saja.

#Sumber : eramuslim.com


Kamis, 04 April 2013

Nikmatnya Bersama Al-Qur'an


Santri Ikhwan dan Akhwat Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an (PPT) SMPIT Assalaam Boarding School Pekalongan (ABSP), membiasakan dirinya untuk selalu Tilawah dan menghafalkan Al-Qur'an. Berbagai agenda kegiatan sekolah selalu menyertakan kegiatan tilawah dan menghafal Al-Qur'an.
Rutinitas harian siswa-siswi SMPIT ABSP dimulai pada sore hari bada sholat asar mereka menuliskan ayat-ayat Al-Qur'an yang akan dihafalkannya, dilanjutkan bada magrib mereka tahsin dan talaqqi bacaan Al-Qur'an, kemudia di pagi hari bada subuh mereka sudah pegang Al-Qur'an untuk NGGAWE HAFALAN BARU (menghafalkan Al-Qur'an), setelah itu di Jam Reguler mereka menyetorkan (ziadah) hafalan baru, hingga masuk waktu asar, bada sholat asar sebelum menulis, mereka murojaah (mengulang) hafalan Al-Qur'an, demikian seterusnya tiap hari.
Disamping itu, ada banyak agenda lainnya yang berhubungan dengan Al-Qur'an, ada mukhoyam Al-Qur'an, Rihlah Al-Qur'an, bahkan dalam berbagai agenda sekolah/pondok yang lain juga disertakan agenda Al-Qur'an.

Kapanpun waktunya dan dalam kondisi apapun, Al-Qur'an adalah teman seperjalanan yang selalu setia dan kubaca, tadabburi dan kujadikan panduan hidupku.

 Kamil...



 
 Surur .... di teras juga tilawah


 Di kebun juga Tilawah...

 Para santri Akhwat ABSP ......di halaman juga tilawah Al-Qur'an ...

 Dessy .... sendrian atau bersama tetap tilawah Al-Qur'an

 Bersama-sama di halaman .... juga tilawah
 Izzi dan Siroj saling murojaah (mengulang) hafalan dengan saling tasmi'

 Hana serius tilawah Al-Qur'an..


 Hana..

 Addian dan Fahrul Reza serius membaca Al-Qur'an..


 Adi Firmansyah..mantap bersama Al-Qur'an

 Maulana Fajrul Izzi

Farkhan Fikri....juga bersama Al-Qur'an


Arum dkk sambil nunggu giliran ditemani dengan Al-Qur'an




Bersama-sama menjadikan Al-Qur'an Panduan dan Ku-Tilawah dengan penuh Cinta


Kapanpun waktunya, Al-Qur'an adalah teman setia yang selalu membersamainya.



Kapanpun waktunya dan dalam kondisi apapun, Al-Qur'an adalah teman seperjalanan yang selalu setia dan kubaca, tadabburi dan kujadikan panduan hidupku.



Indahnya bersama Al-Qur'an

Selasa, 02 April 2013

SuperCamp2013 SMPIT Assalaam Boarding School Pekalongan

SuperCamp2013 Satuan Komunitas (SAKO) Pramuka SIT Gudep 01.112 dan 01.115 Pangkalan SMPIT Assalaam Boarding School Pekalongan, di Kalipancur Bojong Pekalongan Jum'at-Sabtu, 29-30 Maret 2013
































 

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube